1. Legenda Gampong
Gampong Babah Dua Kecamatan Indra Jaya Kabupaten Aceh Jaya Provinsi Aceh merupakan 1 dari 14 gampong di Kecamatan Indra Jaya yang mempunyai jarak 4 Km dari kota Kecamatan, dan termasuk kategori gampong menengah
Gampong Babah Dua terdiri dari 3 (tiga) dusun, dengan potensi perangkatnya terdiri dari Seorang Keuchik, satu orang Sekretaris Gampong (Sekdes), Tiga orang Kaur dan Tiga orang Kepala Dusun (Kadus) mempunyai jumlah penduduk 855 jiwa yang terdiri dari 472 jiwa laki-laki, 383 jiwa perempuan dengan jumlah rumah tangga miskin (RTM) berjumlah 165 RTM dari 243 KK.
Berdasarkan Informasi tokoh tokoh yang berada di Bahah Dua bahwa wilayah ini merupakan daerah peninggalan ulama besar yaitu dikenal dengan Poteumeureudhom sejak 1492 M yang telah mendiami Area babah dua meskipun dengan permukiman kecil (hanya beberapa rumah) Pada masa itu Babah Dua disebut dengan Babah Krueng yang teridiri dari 4 (empat) Wilayah
· Mns. Tutong
· Lambuju Rayeuk
· Lambuju Cut
· Babah Krueng
sebutan Babah Krueng Karena Wilayah Babah Dua dulunya dilairi dengan 1 (satu) Sungai dengan sebutan Krueng Kuala Daya yang mmengalir dari Krueng Sabet dan bermuara kelaut Kuala daya . pada masa Pemerintahan Belanda sekitar tahun 1910 dibangun oleh belanda dataran rendah yang ada di Babah Krueng sebuah Saluran yang awalnya hanya berupa Saluran kecil untuk mengalirkan Air dari Krueng Sabet yang apabila hujan deras menggenangi areal Pertanian Masyarakat mengingat Jalur Krueng Sabet terdapat tikungan tajam (Patahan) di Babah Krueng waktu itu, tetapi akibat terjadi Banjir besar beberapa kali maka Saluran
yang awalnya kecil menjadi kian besar dan membentuk Sungai (Krueng) hingga ke wikayah Lambeusoi, yang Pada Akhirnya Terbentuklah 2 (dua) buah Pertemuan Sungai (Muara) yang dalam bahasa Aceh disebut dengan Babah Dua, pada Tahun 1927 , dan Sungai yang mengalir dari Babah Dua Lambeusoi disebut dengan Krueng Lambeusoi sedangkan Sungai Yang Mengalir dari Babah Dua ke Kuala Daya disebut dengan Krueng Kuala Daya dan Sungai yang mengalir dari Sabet sampai ke Babah Dua disebut dengan Krueng Sabet, Daerah ini dulunya merupakan wilayah yang sangat startegis sebab satu – satunya Jalur Lalulintas Masyarakat baik yang ada disekitar tepi Sungai Kuala,Lambeusoi dan Babah Kreung sendiri untuk keperluann Angkutan hasil produksi pertanian dan keperluan lai lain, Babah Krueng merupakan daerah yang telah berdaulat dan memiliki pemimping yang disebut dengan Keuchik . pada tahun 1938 Wilayah Meunasah Tutong Memisahkan diri dari Babah Krueng, dan Babah Krueng berobah nama dengan sebutan Babah Dua, demikian juga dengan Wilayah Lambuju Rayeuk , Lambuju Cut dan Babah Krueng sendiri berobah Nama dan bentuk Wilayah yaitu :
· Wilayah Lambuju Rayeuk Menjadi Dusun dengan Nama Dusun Lambuju
· Wilayah Lambuju Cut Menjadi Dusun dengan Nama Dusun Machdumsyah
· Wilayah Babah Krueng Menjadi Dusun dengan Nama Dusun Babah Krueng.
Daerah ini dulunya merupakan daerah pertanian terutama padi sejak Zaman Kerajaan hal ini terbukti dengan Pemilik tanah area persawahan yang ada merupakan peninggalan seorang Ulama besar yang dikenal dengan sebutan Tgk. Machdumsyah (Peutomeureudhom).
selain berpenghasilan pertanian sawah, juga berpenghasilan kelapa.Lada, Pala & Cengkeh
2. Sejarah Pemerintahan Gampong
Sistim Pemerintahan Gampong Babah Duapada pola Adat/ kebudayaan dan peraturan formal yang sudah bersifat umum sejak zaman dahulu, Pemerintah gampong dipimpin oleh seorang Keuchik dan dibantu oleh dua orang Wakil Keuchik karena pada saat itu dalam susunan pemerintah gampong belum ada istilah Kepala Dusun, Kaur dan sebagainya. Wakil Keuchik pada saat itu juga memiliki peran dan fungsi yang sama seperti halnya Kepala Dusun yang
sekarang. Imum Meunasah memiliki peran yang sangat kuat dalam tatanan pemerintah Gampong yaitu sebagai penasehat baik dalam penetapan sebuah kebijakan di tingkat pemerintah Gampong dan dalam memutuskan sebuah keputusan hukum adat.
Tuha Peut menjadi bagian lembaga penasehat Gampong, Tuha Peut juga sangat berperan dan berwenang dalam memberi pertimbangan terhadap pengambilan keputusan-keputusan Gampong memantau kinerja dan kebijakan yang diambil oleh Geuthjik, sedangkan Imum Meunasah berperan mengorganisasikan kegiatan-kegiatan keagamaan. Imuem Mukim memliki peran yang sangat kuat dalam tatanan pemerintahan Gampong yaitu sebagai penasehat baik dalam penetapan kebijakan ditingkat gampong dan dalam memutuskan sebuah keputusan hukum adat.
Pada zaman dulu roda pemerintahan dilaksanakan dirumah Geuthjik dan dilapangan (ditengah-tengah masyarakat) karena pada saat itu belum ada kantor Geuthjik. Demikian juga sampai sekarang belum mempunyai kantor Geuthjik.
Urutan Pemimpin Pemerintahan Gampong Babah Dua atau Geuthjik menurut informasi para tetua Gampong sejak dari mula pertama Gampong Babah Dua menjadi suatu wilayah Gampong sampai dengan tahun 2014 adalah sebagai berikut :
a. PERIODE PEMERINTAHAN1.K.Abdul Wahab Masa Koloni Belanda (1927)
2.K. Ismail Masa Koloni Belanda (1935)
3.K. Abdul Jalil AW Masa Koloni Belanda(1940)
4.K. Nie Priode 1945 – 1951
5.K. Ibrahim Priode 1951 – 1960
6.K. Mahmud Priode 1961 – 1971
7.K. Ali Pante Priode 1971 – 1972
8.K. Ali Sarong Priode 1972 – 1985
9.PJ. Tgk. Ishak Tahun 1986
10. K. Hasan Ys Priode 1986 – 1990
11.K. Syarbini Prode 1991 – 2002
12.K. M. Nur Priode 2002 – 2004
13. G. Saipuddin. S Priode? 2005 - 2008
14.G. Jabbal Balawi.S.Ag Priode 2009 – 2013
15.K. SUANDA Priode 2014 - 2019
16.K.SUANDA Priode 2020 - Sekarang
b. Kondisi Umum Gampong
1. Geografis
Secara Geografis dan secara administratif Gampong Babah Dua merupakan salah satu dari 172 Gampong yang ada di Kabupaten Aceh Jaya dan dari 14 Gampong yang ada di Kecamatan Indra Jaya serta salah satu dari 4 Gampong dalam Kemukiman Kuala Unga yang telah paling ujung Kecamatan Indra Jaya Kabupaten Aceh Jaya. Gampong Babah Dua ini memiliki luas wilayah 250 Ha yang terdiri dari 3 Dusun.
Secara Administrasi Gampong Babah Dua berbatasan dengan :
Utara : Berbatasan dengan Sawah Tani, Desa Meutara
Selatan : Berbatasan dengan Sekolah Dasar, Desa Alumie
Barat : Berbatasan dengan Kebun Rani Sabang, Desa Meunasah Tutong
Timur : Berbatasan dengan : Sungai Lambeusoi Gampong Teumarem
Dengan Obitrasi sebagai berikut :
· Jarak dari Ibukota Kecamatan : 4 km.
· Jarak dari Ibukota Kabupaten : 69 km.
· Jarak dari Ibukota Provinsi : 82 km.
· Jarak dari SPBU : 4,5 km
· Jarak dari Puskesmas : 9,5 km
· Jarak dari RSU : 84 km
Jumlah Penduduk Gampong berdasarkan Buku Induk Kependudukan pada tahun 2019 dengan Jumlah penduduk 828 jiwa terdiri dari 423 jiwa Laki-laki dan 405 jiwa Perempuan. Pada Tahun 2020 dengan jumlah Penduduk 857 Jiwa terdiri dari 441 jiwa laki-laki dan 416 jiwa perempuan. Pada Tahun 2021 sebesar 892 Jiwa yang terdiri dari 455 Jiwa Laki-laki dan 437 Jiwa Perempuan. Sedangkan Pertumbuhan dari Tahun 2012 sampai tahun 2014 rata – rata 7.5 %.
3. Pendidikan.
Pendidikan adalah salah satu intrumen penting untuk peningkatan kualitas dan kuantitas pendidikan. Di Gampong Babah Dua Kecamatan Indra Jaya Kabupaten Aceh Jaya masih terdapat 32.2 % perempuan tamat Prasekolah dan 14.9 % laki-laki tamat Prasekolah, Perempuan tamat 20.3 % Tamat SD, Laki – laki 22.1 % Sedangkan yang menamatkan Akademi dan Perguruan Tinggi baru 6.1 % untuk wanita dan 3.7 % untuk laki-laki .